Padabawang merah, pembungaan diperlukan untuk memperbaiki sifat tanaman melalui breeding program dan dalam upaya menghasilkan benih true shallot seeds (TSS). (29.63%). Vernalisasi yang diberikan pada stadia awal perkembangan umbi (stadia embrio dan tunas 1 cm) terbukti lebih efektif dalam menerima perlakuan vernalisasi untuk menginduksi Tiapumbi bibit (tiap rumpun) dapat menghasilkan antara 4- 6 umbi anakan. Berart hasil yang dipungut 4-5 kali berat bibit yang digunakan. Oleh karena itu, tanaman yang baik dapat menghasilkan 10 – 40 ton per hektar umbi. Hasil produksi bawang merah merupakan komoditas ekspor penting, terutama bawang bombai. Umbi bawang merah dapat Pada Lahan kering Tanah dicangkul atau dibajak sedalam 20 cm sampai gembur. Dibuat bedengan dengan lebar 1.20 m dan tinggi 25 cm. Jarak tanam bawang merah pada musim kemarau 15x15 cm atau 15x20 cm, sedang pada musim hujan 15x20 cm atau 20x20 cm. Jika pH tanah kurang dari 5.6, dilakukan pengapuran dengan menggunakan Kaptan atau DrTri Sudaryono menjelaskan bahwa penggunaan air kelapa muda pada tahap persemaian mampu memeprbaiki daya tumbuh TSS hingga mencapai 90persen dan dengan penerapan teknologi PROLIGA mampu menghasilkan umbi bawang basah mencapai 40 ton/ha dengan rata-rata 4 umbi/tanaman, dibandingkan teknologi petani yang hanya menghasilkan Bawangmerah (Allium ascalonicum L) termasuk komoditas utama yang menjadi sumber pendapatan petani. Saat ini produksi bawang merah belum mencukupi kebutuhan domestic/dalam negeri. Brebes sebagai daerah penghasil bawang menghasilkan 30 % dari total produksi Nasional. Permasalahan yang akhir- akhir ini terjadi adalah produktifitas rendah, 21 Botani Tanaman Bawang merah Bawang merah merupakan tanaman herba dua musim yang tumbuh sebagai tanaman semusim (kecuali untuk produksi benih). Tanaman ini memiliki sistem perakaran yang dangkal, Untuk menghasilkan umbi jarak tanam yang umum digunakan adalah 20 x 20 cm tergantung juga ukuran bibitnya. Namun untuk produksi daun Budidayabawang merah merupakan usaha yang sangat menguntungkan dan sekaligus mengandung resiko tinggi terhadap kerugian. Kegagalan dalam budidaya bawang merah dapat terjadi pada : pola tanam, pemilihan bibit, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, perawatan, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pemanenan dan intensitaspenyakit dan hasil umbi bawang merah di lahan yang berbeda jenis tanah, pola pergiliran tanaman, dan cuacanya, dalam hal ini di tiga daerah sentra pertumbuhan optimalnya terjadi di daerah 1 – 250 m dpl. Untuk menghasilkan umbi lapis, suhu yang cocok 25,0 – 30,0°C, kelembapan nisbi udara antara 80 – Caramenanam bawang merah pada musim kemarau adalah memberikan jarak tanam dipadatkan menjadi 15 x 15 cm. Sedangkan penanaman pada musim penghujan buatlah jarak tanam minimal 20 x 20 cm. Cara menanam benih bawang merah yakni dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi ke dalam tanah. Perawatan Budidaya Bawang Merah Mencegahnyadengan semprotan Dithane M45 02-03%. Tanaman bawang merah dapat dipanen hasilnya setelah 60% daun-daunnya kering dan pangkalnya lemas. Umur tanaman tersebut berkisar 2,5 – 3,5 bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman tersebut. Tiap umbi bibit (tiap rumpun) dapat menghasilkan antara 4-6 umbi anakan. . Salah satu taburan wajib dalam makanan berkuah adalah bawang merah goreng. - Salah satu taburan wajib dalam makanan berkuah adalah bawang merah goreng. Biasanya bawang merah goreng sering digunakan sebagai hiasan untuk makanan, seperti mi goreng, nasi goreng, sup, mi ayam, atau bubur. Taburan bawang merah goreng di atas hidangan memberikan sentuhan gurih dan tekstur yang renyah. Tahukah kamu? Bawang merah goreng enggak hanya untuk memperkuat aroma makanan, lo. Namun juga berguna sebagai penyedap rasa masakan sehingga meningkatkan selera makan, Kids. Selain itu, bawang merah goreng bisa digunakan sebagai taburan di atas salad untuk memberikan rasa gurih dan renyah. Meski terlihat mudah dalam pembuatannya, ternya diperlukan trik khusus untuk menghasilkan bawang merah goreng yang renyah dan gurih. Yuk, kita cari tahu sama-sama apa saja tips agar bawang merah goreng renyah dan gurih, Kids! Tips agar Bawang Merah Goreng Renyah dan Gurih 1. Pilih Jenis Bawang yang Tepat Pilihlan bawang yang tepat adalah langkah pertama untuk menciptakan bawang goreng yang renyah dan gurih. Baca Juga 5 Kondimen Terpopuler dari Indonesia versi Taste Atlas 2023, Salah Satunya Bawang Goreng Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Menghitung kebutuhan benih merupakan suatu kegiatan perencanaan yang penting dilakukan petani sebelum memulai usaha agribisnisnya. Adakalanya benih harus dipesan terlebih dahulu sehingga memerlukan waktu untuk mendatangkannya dari sumber asal. Perhitungan kebutuhan yang salah tentunya akan merugikan petani itu sendiri, terlebih lagi jika ternyata benih yang didatangkan kurang dari kebutuhan yang sebenarnya. Pemilihan benih yang tepat merupakan upaya untuk meningkatkan hasil panen nantinya. Karena jenis varietas bawang merah memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sering dijumpai varietas A bagus untuk wilayah A namun kurang berkembang di lokasi B. selain karena karakteristik varietas itu sendiri, faktor lokasi yang menentukan kesuburan lahan, iklim, ketersediaan air juga ikut mempengaruhi kesesuaian varietas di lahan tertentu. tanaman bawang merah Benih bawang merah memiliki dua tipe yang berbeda. Jenis umbi, biasa digunakan petani dikala ingin melanjutkan penanaman kembali dari hasil panen sebelumnya. Kelebihan jenis umbi ini adalah petani tidak perlu melakukan penyemaian terlebih dahulu. Penyemaian membutuhkan waktu kurang lebih 30 – 40 hari dengan tingkat afkir sekitar 10 persen, sehingga terkadang bagi petani hal ini cukup menyulitkan dibanding tanam dengan umbi yang langsung di benamkan sesuai jarak tanam. Kekurangan jenis umbi ini adalah biasanya bulky, ukuran besar. Mengirim benih bawang dalam jenis umbi memerlukan ruang yang besar berkarung-karung sehingga tidak efisien dalam hal pembiayaan. Kekurangan selanjutnya adalah terkadang umbi bawnag merah tersebut membawa penyakit seperti jamur untuk proses penanaman selanjutnya. Jenis biji, atau biasa dikenal True Shallot Seed TSS. Kelebihan penggunaan ini adalah karena ukurannya yang kecil, mudah dibawa dan dikirim kemanapun. Kebutuhan benih bawang merah untuk 1 hektar hanya memerlukan 2 – 3 kg benih TSS saja. Bandingkan jika harus menggunakan umbi. Kebutuhan umbi dengan jarak tanam kurang lebih 20 x 20 cm, membutuhkan kurang lebih 1,6 ton umbi bawang merah dengan ukuran kurang lebih 5 gram per umbi. Kekurangan penggunaan TSS seperti yang disebutkan sebelumnya adalah harus dilakukan persemaian terlebih dahulu sedelum ditanam di lahan. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 30 – 40 hari. Selain itu, biasanya ukuran umbi TSS lebih kecil ketimbang, sehingga harus menggunakan treatment khusus seed treatment sebelum benih tersebut disemai. Saat pemindahan dari persemaian ke lahan pun merupakan titik kritis tanaman bawang merah. Tanaman akan menghadapi stress pemindahan. Adakalanya tanaman tidak tumbuh normal atau bahkan mati karena perlakuan yang tidak sesuai. Lalu bagaimana cara menghitung kebutuhan benih? Artikel ini akan membahas cara menghitung kebutuhan benih bawang merah yang menggunakan umbi. Beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya kebutuhan benih bawang merah antara lain Berat umbi Menanam bawang merah dengan umbi tentunya mengandalkan jumlah umbi, bukan dari berat umbi. Sehingga dengan berat yang sama, umbi yang berukuran sedang tentu akan berbeda jumlahnya dengan umbi yang berukuran besar atau kecil. Ukuran umbi kecil biasanya 4 – 5 gram perumbi, sedangkan ukuran umbi sedang 6 – 10 gram perumbi, dan umbi besar bisa mencapai 15 gram perumbi. Jadi, sebelum menanam dan menghitung kebutuhan benih, pastikan terlebih dahulu jenis varietas yang akan ditanam dan cari informasi deskripsi varietas terutama berat kering benih umbi yang akan dipesan. Jika varietas bawang merah tersebut memiliki umbi yang besar, tentu pemesanan akan membutuhkan jumlah yang lebih besar atau lebih berat daripada umbi sedang dan kecil. Jarak tanam Jarak tanam bawang merah bervariasi. Ada petani yang menggunakan 25 x 25 cm, atau 25 x 20 cm, 20 x 20 cm, 20 x 15 cm, dan 15 x 15 cm. sebagian pakar mengatakan bahwa perlakuan populasi atau mengatur jarak tanam turut mempengaruhi produktivitas lahan bawang merah. Selain menggunakan bibit yang unggul, penggunaan jarak yang tepat akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Lalu jarak tanam berapa yang dikatakan tepat? Jika lahan yag digunakan mengandung unsur hara yang tinggi atau dikatakan subur, kemudian intensitas cahaya juga tinggi, maka jarak yang rapat bisa memaksimalkan hasil. Sebaliknya, jika intensitas cahaya kurang dan lahan kurang subur, maka jarak tanam yang lebih renggang direkomendasikan untuk kondisi yang seperti ini. Jarak tanam yang akan digunakan tentunya akan mempengaruhi berapa jumlah benih umbi yang akan dipesan. Semakin rapat jarak tanam yang digunakan, semakin banyak benih umbi yang diperlukan. Persentase kegagalan atau afkir Terkadang kita memesan benih tidak 100% dalam kondidi baik, adakalanya kita perlu menyortir benih yang tidak layak tanam. Oleh sebab itu kita perlu memperhitungkan berapa persentase afkir dalam rencana pembelian benih bawang merah. Selain tingkat afkir, kita juga perlu menambah kebutuhan benih umbi bawang merah untuk mengantisipasi serangan hama atau penyakit. Sisa benih umbi ini dimaksudkan untuk menyulam tanaman yang memiliki pertumbuhan yang rendah atau mati karena faktor lainnya. Untuk mengantisipasi tersebut, lebihkan kebutuhan benih sekitar 10 – 15 persen. Luas Lahan Luas lahan sangat mempengaruhi jumlah benih bawang merah. Termasuk dengan design lahan seperti pembuatan bedengan. Semakin lebar bedengan yang dibuat, maka semakin kecil lahan yang digunakan untuk parit, sehingga semakin banyak kebutuhan benih. Contoh kasus perhitungan kebutuhan benih bawang merah luas lahan yang akan ditanami bawang merah 200 m2. Jarak tanam yang digunakan adalah 15 x 15 cm. berat umbi kering untuk benih 5 gram perumbi. Perkiraan afkir sebesar 10%. Berapa kah umbi yang perlu dipesan untuk memenuhi kebutuhan tersebut? Terdapat dua cara untuk menghitung kebutuhan benih bawang merah tersebut. Cara pertama, asumsi semua lahan ditanami bawang merah Rumus menghitung kebutuhan benih bawang merah adalah luas lahan / jarak tanam Sehingga benih yang diperlukan adalah 200 m2 / 15 x 15 cm2,200 m2 / 225 cm2,200 m2 / 0,0225 m2, umbi. Kemudian masukkan nilai afkir 10 persen umbi x 110/100 = umbi, 110 diperoleh dari 100% + 10% Kemudian konversi ke berat umbi x 5 gram/umbi = gram= 48,89 Kg= 49 Kg Sehingga umbi yang dibutuhkan adalah 49 Kg. Cara kedua, memperhitungkan jumlah lahan yang tidak dipakai Sebelum menghitung kebutuhan benih, kita hitung dulu persentase lahan yang benar-benar ditanami bawang merah. Misalnya lahan 200 m2 tersebut berukuran 20 m x 10 m. kemudian dibuat bedengan ukuran x 10 m, dengan jarak antar bedengan m. Sehingga dapat dibayangkan terdapat kurang lebih 10 bedengan 20 / = 10 bedengan, dengan luas lahan yang dipakai untuk parit = m x 20 m x 10 bedengan = 50 m2 Artinya luas lahan yang digunakan untuk ditanami bawang merah adalah 150 m2 dari 200 m2. Dengan cara yang sama perhitungannya dengan diatas, diperoleh hasil kebutuhan bawang merahnya 150 m2 / 15 x 15 cm2,150 m2 / 225 cm2,150 m2 / 0,0225 m2, umbi. umbi x 110% = umbi x 5 gram/umbi= gram= 36,67 Kg Dari kedua cara tersebut, manakah tehnik perhitungan yang akan anda pilih? Biasanya petani menggunakan cara pertama. Kelebihan benih bisa disimpan atau dibagikan dengan rekan petani lainnya. Demikian cara menghitung kebutuhan benih bawang merah, semoga bermanfaat. Post Views 90